Inverting Ammplifier
1. Op-Amp 741
2. Baterai
3. Resistor
4. Vsource
5. Voltmeter
Percobaan 1
1. 1. Apa pengaruh sumber terhadap penguatan amplifier !
Besar kecil nilai dari
sumber batterai tersebut akan berpengaruh juga terhadap besar penguatnya, hal
ini terjadi karena sumber Vcc dari baterai tersebut menentukan besar kecilnya
dari +Vsaturasi maupun -Vsaturasi dari op-amp tersebut. Sehingga jika kita
memilih baterai 12V sebagai Vcc maka + Vsaturasi adalah 12V dan ini akan berdampak
pada output op-amp tersebut yang tidak akan melebihi +Vsaturasi dalam kasus ini
adalah 12V dan jika ada output yang melebihi 12V maka akan terjadi pemotongan.
2. Jelaskan
syarat amplifier dan non-amplifier berdasarkan arus dan tegangan!, analisa
rangkaian dan jelaskan!
Pada amplifier memiliki beberapa
syarat:
a. Tidak
ada arus yang masuk dan keluar dari input op-amp (i(+) = i(-) = 0)
b. Mempertahankan
nilai tegangan dari kaki inverting dan non-inverting akan selalu sama V(-) =
V(+).
Berdasarkan rangkaian non-inverting:
Sumber masuk ke kaki
non-inverting, karena terjadi feedback output ke kaki inverting maka nilai
tegangan dari input non-inverting akan sama dengan inverting. Misal input 2V
maka pada inverting juga 2V.
Dalam non-inverting agar
terjadi penguatan maka diberi pembagi tegangan pada feedback output ke kaki inverting
tersebut. Sehingga didapat nilai pembesaran A = Rf/Ri +1. Dan nilai Voutput menjadi
(Rf/Ri +1) x Vin.
Berdasarkan rangkaian
inverting:
Sumber masuk melalui kaki
inverting. Karena tidak ada arus yang masuk dan keluar pada kaki op-amp karena impedansi
yang besar, sehingga arus mengalir ke rangkaian feedback output op-amp dengan
kaki inverting. Karena nilai Rf > Ri maka terjadi penguatan. Besar penguatan
adalah A = Rf/Ri. Sehingga nilai output Voutput = -Rf/Ri * Vin
3. Jelaskan
turunan rumus dari rangkaian inverting dan non-inverting!
Non-inverting :
Dengan menggunakan Hukum Kirchoff yang KCL, maka didapatkan
turunan rumus Vout dari rangkaian non inverting, yaitu
Diketahui : VRf = VR2 = V2 ; VRin = VR1 = Vin
= V1 ; IRf = I2 ; IRin = I1
Dengan H. Kirchoff yang KCL, didapatkan :
I = Vin/Rin = V1/R1 …(1)
I = VRf/Rf = V2/R2
V2 = I x R2… (2)
Kemudian, substitusikan persamaan (1) ke (2) :
V2 = I x R2 = (V1/R1) x R2 = (R2/R1) x V1 …(3)
Lalu, didapatkan Vout dengan mensubstitusikan
persamaan (2) dan (3) :
Vout = V2 + V1
Vout = (R2 x I) + V1 = (R2 x [V1/R1]) + V1 =
([R2/R1] + 1) x V1
Inverting :
Untuk mendapatkan turunan rumus Vout dari
rangkaian inverting, dengan memanfaatkan Hukum Kirchoff yang KCL, maka :
Diketahui : VRf = VR2 = V2 ; VRin = VR1 = Vin
= V1 ; IRf = I2 ; IRin = I1
Dengan H. Kirchoff yang KCL, didapatkan :
I = Vin/Rin = V1/R1 …(1)
I = VRf/Rf = V2/R2
V2 = I x R2… (2)
Kemudian, karena pada rangkaian inverting,
output tidak sefasa sebesar 180 derajat dengan input dan sumber tegangan input
berada pada kaki inverting yang sama dengan R1 dan R2, lalu dengan
mensubstitusikan persamaan (1) ke (2) didapatkan Vout :
Vout = -V2 = -I x R2 = -(V1/R1) x R2 =
-(R2/R1) x V1
4. Jelaskan
pengaruh vin dan vout pada rangkaian inverting!
Pada rangkaian inverting pengaruh
antara Vin dan Voutputnya adalah berbalik polaritas atau fasa. Berdasarkan Namanya
invert maka sifat dari kaki inverting adalah membalikkan polaritas.
Pada rangkaian non-inverting nilai
dari output akan dikalikan negative dan dikalikan dengan besar penguatan dan
juga tegangan input.
5. Jelaskan
pengaruh vin dan vout pada rangkaian non-inverting!
Pada rangkaian non-inverting pengaruh
antara Vin dan Voutputnya adalah nilainya akan tetap sefasa hanya tergantung
pada seberapa besar penguatan yang dilakukan pada rangkaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar