1. A. Tujuan [kembali]
a. Mampu memahami prinsip kerja dari sensor MQ-2.
b. Mampu mengaplikasikan sensor MQ-2 dan LM-35 dalam kehidupan sehari-hari.
2. B. Alat dan Bahan [kembali]
1.
Alat [kembali]
a.
Power Supply
b.
Dc voltmeter
c.
Dc ampermeter
2.
Bahan [kembali]
a.
Resistor
b.
Op-amp
c.
Relay
Relay adalah komponen yang berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus
kecil. Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang
mana dikendalikan oleh magnet listrik.
Konfigurasi pin :
Spesifikasi relay :
d.
Motor DC
Spesifikasi:a. Tegangan operasi 4-8V DC
b.Arus <30mA
c. Frekuensi Resonansi 2300Hz
F. Sensor MQ-2
Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke.
G. Sensor suhu (LM-35)
sensor suhu LM35 adalah sensor yang dapat mengubah besaran menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Keluaran pada sensor ini adalah setiap kenaikan suhu 1 derajat maka keluarannya adalah 10mV. Sensor ini banyak digunakan sebagai pengaman dan pemberi peringatan saat terjadi kebakaran
3. C. Dasar Teori [kembali]
1.
Resistor
Resistor atau hambatan adalah
salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana
hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir
melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang
merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm
itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George
Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku
hingga sekarang.
Rumus dari Rangkaian Seri
Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Rumus dari Rangkaian paralel
Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Rumus resistor dengan hukum
ohm: R = V/I
Cara menentukan nilai resistor
dapat dilihat dengan gelang warna pada tabel berikut:
Berikut contoh cara
menghitungnya :
2.
IC Op-amp
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp
merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai
penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki
impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran
sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan
penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
Grafik output dan input OP-AMP
Rangkaian dasar OP-AMP
a.
OP-AMP inverting
Penguatan
yang outputnya berbeda fasa 180° dengan inputnya, bila input positif maka
output akan menjadi negative
b.
OP-AMP
non-inverting
Penguatan yang outputnya sama dengan input yaitu
tidak ada pembalikan fasa.
Vout = V1 (1 + Rf / R1)
3.
Sensor MQ-2
4. Sensor LM35
4. D. Percobaan [kembali]
1.
Prosedur
percobaan [kembali]
1.
Siapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan
2.
Disarankan agar
membaca datasheet setiap komponen
3.
Cari
komponen-komponen yang diperlukan di proteus
4.
Pasang sensor
MQ-2, LM35, battery, resistor, ic op-amp, relay, motor dc, dan sumber dc sesuai dengan gambar
rangkaian di bawah
5.
Buat rangkaian
pengkondisian sinyal
6.
Atur nilai resistor
serta nilai sensor LM35, dan MQ-2
7.
Jalankan
rangkaian
b.
Rangkaian
Simulasi [kembali]
Apabila Sensor MQ-2 mendeteksi Gas Hidrogen maka sensor MQ-2 akan aktif ( berlogika 1 ) dan mengalirkan arus dari pin output sensor MQ-2 ke kaki base transistor Q3. ini menyebabkan transistor Q3 ON dan arus mengalir dari supply ke kaki collector menuju kaki emitter transistor Q3. Sejalan dengan itu, arus juga mengalir pada kumparan (RL1) dan relay pun berpindah yang menyebabkan rangkaian buzzer dan motor menjadi rangkaian tertutup. Battery pun akan menyuplai tegangan sebesar 12 V ke motor DC dan Buzzer hal ini akan menyebabkan motor hidup dan buzzer pun berbunyi.
Apabila saat sedang memasak dan suhu menjadi naik akibat pembakaran dan mencapai suhu 29 derajat celcius maka sensor lm35 akan memberikan tegangan ke transistor 0,75 volt dan transistor akan aktif, sehingga relay akan on dan menyalakan exhaust van yang merupakan kipas yang dapat mengeluarkan suhu panas dan asap pada suatu ruangan
d.
Video [kembali]
e.
Download file [kembali]
3. Download datasheet resistor
7. Download datasheet motor DC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar